Lifestyle

Kemenkes Ungkap Hasil Tes Spesimen Dugaan COVID-19

Sampai hari Minggu, hasil yang diperoleh dari pemeriksaan spesimen oleh Kementerian Kesehatan dapat dipastikan negatif dari Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). Akan tetapi hal tersebut telah membuat banyak orang merasa penasaran dengan penyakit yang telah banyak diderita oleh pasien tersebut.

Selama ini, sebanyak 143 spesimen dari pasien yang memiliki gejalanya serupa COVID-19, yang masuk ke dalam Litbangkes Kementerian Kesehatan, telah dinyatakan negatif. Jumlah tersebut sudah diperoleh dari 44 rumah sakit dari 22 provinsi di Indonesia.

Dijelaskan oleh Sesditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI Achmad Yurianto, apabila sampai hari Minggu yang lalu, tak ada data baru yang dinyatakan masuk. “Jadi, jumlah total spesimen masih sama dengan pada sebelumnya, ada sebanyak 143 spesimen dengan hasil negatif dari 44 rs dari 22 provinsi,” jelasnya lewat sambungan telepon.

Dan ia juga menjelaskan, ada143 spesimen yang sudah diperiksa pihak Kemenkes itu adalah akumulasi dari bulan Januari sampai hari sabtu kemaren. Semua telah dinyatakan negatif sesudah melewati pemeriksaan laboratorium.

Dan dalam kesempatan ini, Yuri, begitu ia biasa dipanggil, menerangkan apabila kebanyakan dari pemilik spesimen ternyata sudah mengalami flu babi atau yang biasa dikenal dengan H1N1. Tetapi, angka pastinya Yuri tak menjabarkan.

“beberapa dari pasien yang sudah diambil spesimennya itu kini diketahui mengidap H1N1, bukan COVID-19,” jelasnya.

Jadi, spesimen tersebut telah diambil dari mereka yang mempunyai gejala COVID-19, dan mempunyai riwayat dari negara yang telah terinfeksi. Serta beberapa dari mereka yang telah diambil spesimennya sudah pulang dan keadaannya pun membaik.

Gejala dari virus COVID-19 itu sendiri adalah demam tinggi, batuk, dan disertai dengan sesak napas. Mereka yang mempunyai keadaan ini serta datang dari negara yang terinfeksi, maka pasti akan diambil spesimen. Pengambilan spesimen ini dilakukan supaya apabila ada indikasi terpapar oleh virus Corona agar lekas ditanggulangi dan dilakukan karantina.

Karena ini akan dapat membahayakan apabila virus tersebut dibawa pulang dan menyebar dimasyarakat. Tindakan pencegahan ini memang sedang ketat ketatnya dilakukan oleh pihak pemerintah karena keadaan dimasyarakat makin lama makin memburuk.