Tanda – tanda Ketika Tubuh Kekurangan Tidur
Tidur termasuk salah satu aktivitas yang sangat dibutuhkan serta menyenangkan bagi tubuh. Saat mengalami kekurangan tidur, maka tubuh akan mengirimkan sejumlah sinyal sebelum kondisi tersebut nantinya akan menyerang kesehatan tubuh.
Tidur merupakan hal yang cukup penting dalam menjaga tubuh agar tetap stabil. Biasanya setelah tidur maka tubuh akan berenergi kembali. Hal tersebut karena korteks yang berperan dalam menyimpan berbagai memori pikirin ataupun bahasa akan melepaskan diri dari indra dan akan masuk kembali ke dalam mode pemulihan.
Umumnya seseorang membutuhkan waktu tidur setidaknya 7 – 8 jam setiap harinya. Akan tetapi, sebagian dari mereka akan mengorbankan waktu tidurnya untuk menyelesaikan sejumlah tugas ataupun pekerjaan. Padahal, saat tubuh mengalami kekurangan tidur maka sangat berkaitan erat dengan munculnya berbagai tekanan psikologis, diabetes tipe 2 serta penyakit jantung.
Berikut beberapa tanda – tanda bahwa tubuh mengalami kekurangan tidur yang perlu diketahui, diantaranya
• Berat Badan Menjadi Bertambah
Umumnya tubuh yang mengalami kekurangan tidur akan memproduksi hormon ghrelin lebih banyak. Hormon ghrelin berperan dalam membantu menghasilkan sedikit hormon leptin yang bertugas dalam membuat munculnya rasa kenyang serta memicu munculnya rasa lapar.
Tidak hanya itu, kekurangan tidur juga bisa membuat seseorang menjadi mudah lelah. Ketika lelah, maka dapat membuat mereka menjadi tidak bisa mengontrol makanan yang dikonsumsi. Hal tersebutlah yang nantinya bisa memicu naiknya berat badan pada tubuh.
Kekurangan tidur tidak hanya membuat seseorang menjadi mudah lapar, namun juga memiliki keinginan dalam mengonsumsi sejumlah makanan yang kaya akan karbohidrat dan juga tinggi lemak. Menurut sebuah studi mengungkapkan bahwa mereka yang tidur kurang dari 7 jam berisiko lebih tinggi mengalami obesitas ketimbang mereka yang setiap harinya tidur lebih dari 7 jam.
• Depresi, Emosi dan Stres
Menurut sebuah studi mengungkapkan bahwa kekurangan tidur dapat membuat seseorang berisiko lebih tinggi mengalami stres serta emosi yang tak terkendali. Emosi yang tidak terkendali inilah yang sering membuat mereka bertindak tanpa berpikir lebih panjang dalam melakukan sesuatu yang buruk meski tak bermaksud untuk melakukannya.
Umumnya kesulitan tidur dapat disebabkan oleh depresi, sedangkan kurang tidur juga bisa berisiko membuat seseorang menjadi lebih gampang terkena depresi. Kedua hal tersebut termasuk hal yang sangat berkaitan erat.