Politik

Bakamla Kerahkan 2 Kapal Di Kawasan Natuna Untuk Imbangi Kekuatan China

Kepala Badan Keamanan Laut, Laksamana Madya Achmad Taufiqoerrochman mengungkapkan, apabila pihaknya akan memberangkatkan tambahan kapal patroli ke kawasan perairan kawasan Natuna guna mengimbangi kekuatan kapal China yang tetap bertahan di kawasan perairan itu.

“Saya memang memberangkatkan dua kapal patroli dari Batam hari ini. Dua buah kapal Bakamla,” ungkap Taufiqse usai mengikuti Rakorsus Keamanan Laut dalam Gedung Kemenko Polhukam,

Berdasarkan kepada hasil pantauan tadi pagi, kata dia, pihaknya masih mendapati masih ada kapal coast guard kepemilikan  China yang berada di kawasan perairan Natuna. Ia menduga apabila terdapat penguatan pasukan dari China di kawasan perairan tersebut.

“Cuma nampaknnya ada penguatan. Nah, apakah dengan penguatan tersebut memperkuat atau mengganti yang telah ada, ini nanti akan dilihat perkembangannya kedepan. Kan, ada tiga buah coast guard, ada dua buah di utara. Nah, apakah dengan dua ditarik, jadi dua masuk tetap menjadi tiga, atau ditambah. Karena ada juga saya lihat dia mempersiapkan kapal jenis logistik,” kata Taufiq.

Mantan Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Laut itu sudah memberikan laporan mengenai perkembangan terbaru kapal milik China di kawasan perairan Natuna kepada Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi. Bakamla akan berupaya mengimbangi kekuatan serta strategi China. Taufiq mengimbuhkan, musti ada gerakan yang seirama antara diplomasi juga operasi dalam menjaga kedaulatan di kawasan Natuna. Dia menegaskan, bahwa Indonesia tak akan bernegosiasi mengenai batas wilayahnya.

“Kemarin seperti yang saya sampaikan bahwa mesti ada orchestrating antara operasi serta diplomasi. Kita memiliki kekuatan besar pun, ya, memang seperti itu. Karena permasalahannya di situ meskipun secara tegas kita tak akan pernah bernegosiasi. Takkan ada tawar menawar,” ujarnya.

Beberapa waktu yang lalu kapal nelayan China yang dikawal oleh kapal coast guard memasuki kawasan perairan Natuna untuk melaut ilegal di kawasan Natuna. China itu diduga tak mengakui keberadaan ZEE Indonesia di kawasan tersebut. Pemerintah kini sudah menebalkan pasukan di kawasan Laut Natuna. Selain itu juga, pemerintah akan mengirimkan ratusan nelayan untuk menunjukkan bahwa Indonesia hadir menjaga kedaulatan.