Sepakbola

Penggemar Manchester City Mengumpulkan Dana Untuk Spanduk Anti UEFA

Para penggemar berat klub Manchester City mengumpulkan 4.000 pounsterling untuk memprotes larangan Liga Champions dua tahun dengan menggunakan spanduk yang bertuliskan anti UEFA dan “Poznan” dalam sebuah pameran bulan di depan markas Real Madrid. Klub pendukung Manchester City ini akan menggelar protes besar sebelum diselenggarakannya pertandingan babak 16 besar Liga Champions pada 17 Maret untuk hukuman berat UEFA atas pelanggaran Financial Fair Play yang ditolak City.

Penggemar Manchester City ini berencana protes keras di luar dengan mencemooh lagu UEFA, termasuk dengan memunggungi mereka. Poznan malahan melibatkan para penggemar yang berpaling dari nada, menghubungkan lengan dan melompat-lompat. Laporan Mail sekretaris jendral City Supporters Club Kevin Parker juga mengatakan, “Spanduk mungkin akan langsung ke titik tentang pencemoohan UEFA”.

“Kami pikir Poznan merupakan sebuah skenario ideal, sesuatu yang visual dan semua orang dapat terlibat. Ini menciptakan energi positif dan tim pun melihatnya juga.

“Itu sudah spontan terjadi pada masa lalu, tetapi ini mungkin yang terorganisir pertama.

“Ide yang muncul ini semakin cepat. Semua orang melakukan Poznan, berpalinglah dari UEFA dan bersama kami menjadi satu.

“Melakukan cemoohan ini bukanlah sebuah tindakan yang tidak tepat karena tidak ada bedanya dengan yang telah dilakukan pada sebelumnya dan juga memulai permainan dengan negatif.”

Lebih dari 3.000 pounsterling telah ditarik dari banding dana yang dipakai untuk membuat spanduk. Dan Parker juga menambahkan, “Kami sudah melihat FFP sebagai elit yang akan melindungi diri mereka sendiri. Mereka pun juga melihat kami sebagai sebuah  ancaman.

“Mereka tidak menginginkan orang-orang seperti Manchester City, Kami adalah keluarga kelas pekerja dari Moss Side yang sudah memenangkan lotre dan pergi untuk tinggal di Hale. Tetapi kami tidak disambut.”

Sementara itu, dalam Liga Premier juga disarankan untuk melakukan penyelidikan terhadap City, menempatkan gelar juara tahun 2012 dan 2014 dalam bahaya. Jika menemukan pemimpin Etihad melanggar aturan tentang aturan FFP, mereka bisa mengurangi poin dari musim lalu. Periode 2012-2016 dianggap sebagai skala waktu yang dapat digunakan untuk bahan penyelidikan.